perkembangan sistem perbankan syariah
a.
Awal
Kelahiran Sistem Perbankan Syariah
Sejak awal kelahirannya, perbankan syariah dilandasi
dengan kehadiran dua gerakan renaissance Islam modern. Tujuan utama dari
pendirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini adalah tiada lain sebagai
upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya
berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Upaya awal penerapan sistem profit and loss sharing
tercatat di Pakistan dan Malaysia sekitar tahun 1940-an, yaitu adanya upaya
mengelola dana jamaah haji secara nonkonvensional. Rintisan institusional
lainnya adalah Islamic Rural Bank di desa Mit Ghamr pada tahun 1963 di Kairo,
Mesir.
Setelah dua rintisan awal yang cukup sederhana itu,
bank islam tumbuh dengan sangat pesat. Sesuai dengan analisa Prof. Khursid
Ahmad dan laporan International Association of Islamic Bank, hingga akhir 1999
tercatat lebih dari dua ratus lembaga keuangan Islam yang beroperasi di seluruh
dunia, baik di negara-negara berpenduduk muslim maupun di Eropa, Australia
maupun Amerika.
Suatu hal yang patut juga dicatat adalah saat ini
banyak nama besar dalam dunia keuangan internasional seperti Citibank, Jardine
Flemming, ANZ, Chase-Chemical Bank, Goldman Sach, dan lain-lain telah membuka
cabang dan subsidiories yang berdasarkan syariah. Dalam dunia pasar modal pun,
Islamic fund kini ramai diperdagangkan, suatu hal yang mendorong singa pasar
modal dunia Dow Jones untuk menerbitkan Islamic Dow Jones Index. Oleh karena
itu, tak heran jika Scharf, mantan direktur utama bank Islam Denmark yang
kristen itu, menyatakan bahwa Bank Islam adalah partner baru pembangunan.
1.
Mit Ghamr
Bank
Rintisan
perbankan syariah mulai mewujud di Mesir pada dekade 1960-an dan beroperasi
sebagai rural-social bank (semacam lembaga keuangan unit desa di Indonesia) di
sepanjang delta Sungai Nil. Lembaga dengan nama Mit Ghamr bank Binaan Prof. Dr.
Ahmad Najjar tersebut hanya mampu menjadi pemicu yang sangat berarti bagi
perkembangan sistem finansial dan ekonomi Islam.
2.
Islamic
Development Bank
Pada Sidang
Menteri Luar Negeri Negara-Negara Organisasi Konferensi Islam di Karachi,
Pakistan, Desember 1970, Mesir mengajukan sebuah proposal untuk mendirikan bank
syariah. Proposal yang disebut Studi tentang Pendirian Bank Islam Internasional
untuk Perdagangan dan Pembangunan (International Islamic Bank for Trade and
Development) dan proposal pendirian Federasi Bank Islam (Federation of Islamic
Banks), dikaji para ahli dari delapan belas negara Islam.
Proposal
tersebut pada intinya mengusulkan bahwa sistem keuangan berdasarkan bunga harus
digantikan dengan suatu sistem kerja sama dengan skema bagi hasil keuntungan
maupun kerugian. Proposal tersebut diterima. Sidang menyetujui rencana
mendirikan Bank Islam Internasional dan Federasi Bank Islam.
3.
Islamic
Research and Training Institute
IDB juga
membantu mendirikan bank-bank syariah di berbagai negara. Untuk pengembangan
sistem ekonomi syariah, institusi ini membangun sebuah intitut riset dan
pelatihan untuk pengembangan penelitian dan pelatihan ekonomi Islam, baik dalam
bidang perbankan maupun keuangan secara umum. Lembaga ini disangkat IRTI
(Islamic Research and Training Institute).
Komentar
Posting Komentar