perekonomian islam

Nilai-nilai Sistem Perekonomian Islam
Islam mendorong penganutnya berjuang untuk mendapatkan materi / harta dengan berbagai cara. Asalkan mengikuti rambu-rambu yang telah ditetapkan. Rambu-rambu tersebut diantaranya carilah yang halal lagi baik, tidak menggunakan cara batil, tidak berlebih-lebihan/melampaui batas, tidak dizalimi maupun menzalimi, menjauhkan diri dari unsur riba, maisir (perjudian) dan gharar (ketidakjelasan dan manipulasi) serta tidak melupakan tanggungjawab sosial berupa zakat, infak dan sedekah.
Islam mendorong manusia untuk bekerja, hal tersebut disertai jaminan Allah bahwa ia telah menetapkan rezeki setiap makhluk yang diciptakan-Nya. Islam juga melarang umatnya untuk meminta-minta atau mengemis.
Seorang muslim yang baik adalah mereka yang memperhatikan faktor dunia dan akhirat secara seimbang. Bukanlah muslim yang baik, mereka yang meninggalkan urusan dunia demi kepentingan akhirat, juga yang meninggalkan akhirat untuk urusan dunia.
Penyeimbang aspek dunia dan akhirat tersebut merupakn karakteristik unik sistem ekonomi islam. Perpaduan unsur materi dan spiritual ini tidak dijumpai dalam sistem perekonomian lain, baik kapitalis maupun sosialis. Tidak ada yang meragukan peran sistem kapitalis dalam mengefisienkan produksi. Peran sistem sosialis dalam upaya pemerataan ekonomi pun sangat berharga, akan tetapi kedua sistem tersebut telah mengabaikan pemenuhan kebutuhan spiritual yang sangat dibutuhkan manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

produk perbankan syariah

kuliah di perbankan syariah menurutku